Pada kongres IPNU pertama di Malang, terdapat perdebatan tentang status administratif IPNU Putri. Akhirnya, setelah konsultasi dengan petinggi organisasi Lembaga Pendidikan Ma'arif NU dan Muslimat NU, keputusan dibuat untuk membentuk organisasi IPNU Putri secara organisatoris dan administratif yang terpisah dengan IPNU.
Tanggal 2 Maret 1955
ditetapkan sebagai hari kelahiran IPNU Putri, dengan Hj. Umroh Machfudzoh
sebagai ketua umum pertamanya.
Hj. Umroh Machfudzoh merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah IPPNU. Beliau tidak hanya mendirikan organisasi ini tetapi juga mengusulkan perubahan dari IPNU Putri menjadi IPPNU, yang kemudian disetujui oleh PB Ma'arif NU.
Selain itu, beliau juga aktif dalam
sosialisasi dan pembentukan cabang-cabang IPPNU, khususnya di Jawa. Hj. Umroh
juga tampil sebagai juru kampanye partai NU pada pemilu 1955, menunjukkan
perannya yang signifikan dalam dunia politik NU.
Dalam perkembangannya, IPPNU berlandaskan aqidah Islam menurut faham Ahlusunnah Wal Jama’ah dan mengikuti salah satu madzhab yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali.
Tujuan organisasi ini adalah kesempurnaan kepribadian bagi pelajar putri Indonesia, sehingga akan terbentuk pelajar putri Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia, dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syariat Islam menurut faham Ahlusunnah Wal Jama’ah dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945.
0Komentar
Beri Komentar