pelajarnuparang.or.id,- Kiai Haji (KH) Muhammad Tolchah Mansoer adalah seorang ulama, akademisi, dan aktivis yang memiliki peran penting dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Beliau dikenal sebagai salah satu pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan memiliki kontribusi besar dalam dunia akademik serta organisasi keagamaan.
Latar Belakang dan Pendidikan
KH. Tolchah Mansoer lahir pada 10 September 1930 di Malang, Jawa Timur, dari pasangan KH. Mansoer dan Siti Nur Khatidjah. Ayahnya, KH. Mansoer, adalah seorang ulama dan pedagang kecil berdarah Madura yang berharap putranya menjadi ulama seperti kakaknya, Mayor KH. Usman Mansur. Sejak kecil, Tolchah mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Jagalan Malang (1937-1945) dan melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah di tempat yang sama hingga kelas III.
Di madrasah ini, beliau diasuh oleh KH. Muhammad Syukri Ghazali dan Kiai Murtaji Bisri. Selain pendidikan formal, Tolchah juga aktif mengaji dan belajar ilmu-ilmu keislaman secara otodidak, bahkan rela menjual mobilnya untuk membeli kitab kuning dan buku.
Pada tahun 1947, di usia 17 tahun, Tolchah menjadi sekretaris Sabilillah daerah pertempuran Malang Selatan, yang membuatnya harus meninggalkan sekolah sementara waktu. Setelah situasi membaik, ia melanjutkan pendidikan di Taman Madya Malang dan lulus pada tahun 1951.
Kemudian, beliau melanjutkan studi ke Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial, dan Politik (HESP) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Meskipun studinya sempat terhenti karena aktivitas organisasi, semangat belajarnya tidak pernah surut. Beliau berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1964 dan melanjutkan ke jenjang doktoral.
Pada 17 Desember 1969, dengan disertasi berjudul "Pembahasan Beberapa Aspek Tentang Kekuasaan-kekuasaan Eksekutif dan Legislatif Negara Indonesia", Tolchah memperoleh gelar Doktor Ilmu Hukum dari UGM.
Peran dalam Pendirian IPNU dan Aktivitas Organisasi
Pada tahun 1954, KH. Tolchah Mansoer menggagas berdirinya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) sebagai wadah bagi pelajar dan santri NU untuk belajar dan berkembang. IPNU didirikan dengan tujuan mencetak kader intelektual muda yang memiliki komitmen terhadap Islam dan kebangsaan.
Selain aktif di IPNU, beliau juga berperan dalam berbagai organisasi pendidikan dan sosial. KH. Tolchah Mansoer pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rektor Universitas Hasyim Asy’ari Jombang (1970-1983), serta Direktur Akademi Administrasi Niaga Negeri.
Melalui perannya, ia mendorong pendidikan Islam agar tidak hanya terbatas pada kajian agama tetapi juga ilmu sosial dan politik.
Karya dan Pemikiran
KH. Tolchah Mansoer dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap praktik ketatanegaraan di Indonesia. Salah satu karyanya yang terkenal adalah buku berjudul "Pembahasan Beberapa Aspek Tentang Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif Negara Indonesia".
Dalam buku ini, beliau mengkritik praktik ketatanegaraan yang dianggap menyimpang dari UUD 1945. Pemikirannya yang tajam dan kritis menunjukkan kepeduliannya terhadap penegakan hukum dan tata negara yang sesuai dengan konstitusi.
Akhir Hayat
KH. Tolchah Mansoer meninggal dunia pada 20 Oktober 1986 dalam usia 56 tahun. Warisan pemikiran dan dedikasinya dalam dunia pendidikan serta organisasi keagamaan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Sebagai ulama, akademisi, dan aktivis, beliau telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan pendidikan Islam dan organisasi kepelajaran di Indonesia.
Referensi:
"KH. Tolchah Mansoer, Pendiri IPNU," PAC IPNU IPPNU Palang,
"Biografi KH. Moh. Tolchah Mansoer: Sang Pelopor Gerakan Pelajar," Pelajar NU Ngronggot,
"Belajar dari KH. Tholhah Mansur: Catatan Harlah ke-63 IPNU," NU Online,
- "Profil Prof. Dr. KH. Moh. Tolchah Mansoer, S.H.," Ponpes Sundar Jogja,
0Komentar
Beri Komentar